Monday, July 20, 2009

KISAH BUMI DAN LANGIT



Bismillahir Rahmanir Rahim.

Suatu kebetulan atau tidak, ketika aku mau posting artikel ini bertepatan dengan peristiwa yang bersejarah terutama bagi umat Islam dimana hari ini kita memperingati Isra Mi’raj. Yang dikala itu Nabi kita, Muhammad saw melakukan perjalanan yang mungkin di luar nalar pikiran kita sebagai manusia biasa, perjalanan yang dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Baitul Mukadas) terus menuju langit ke tujuh untuk bertemu sang khalik yaitu Allah SWT serta melihat surga dan neraka beserta para penghuninya dan Nabi pun mendapat perintah agar umat muslim melaksanakan Shalat.

Di dalam kisah ini menceritakan terjadinya peristiwa Isra dan Mi’raj itu dikarenakan Bumi merasa bangga dengan Langit. Entah apakah kisah ini hanya sebuah dongeng untuk anak kecil agar bisa mengenal Islam dengan baik dan tahu akan Nabi Muhammad saw ataukah sebuah kisah yang benar-benar terjadi? Hanya Allah yang Maha Mengetahui atas segala-segalanya.
Aku hanya ingin berbagi kisah yang aku ketahui dan bukan untuk bermaksud menghasut seseorang agar percaya akan hal ini.


Suatu ketika Bumi berkata kepada Langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu karena Allah S.W.T. telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai Negara, beberapa Laut, Sungai-sungai, Tanam-tanaman, beberapa Gunung dan lain-lain."
Berkata Langit, "Hai Bumi, aku juga lebih elok dari kamu karena Matahari, Bulan, Bintang-bintang, beberapa Falah, Buruj, 'Arasy, Kursi dan Syurga ada padaku."
Berkata Bumi, "Hai Langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para Nabi, para Utusan dan arwah para Wali dan Solihin (orang-orang yang baik)." Dan Bumi pun berkata lagi, "Hai Langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah seru sekalian alam, seutama-utamanya segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku. Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku."
Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila Bumi berkata demikian.
Langit mendiamkan diri dan dia menghadap Allah S.W.T dengan berkata, "Ya Allah, Engkau akan mengabulkan permintaan (doa) jika ada yang tertimpa bahaya, apabila mereka berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (Langit) sehingga aku menjadi mulia dengan kebagusannya dan berbangga."

Lalu Allah S.W.T mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah S.W.T memberi wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rajab:
"Janganlah engkau (Jibril) bertasbih pada malam ini dan engkau ('Izrail), jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail A.S. bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah S.W.T berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan ambillah Buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan Buraq itu."
Kemudian Jibrail A.S. pun pergi dan dia melihat 40,000 Buraq sedang bersenang-senang di taman Syurga dan di wajah masing-masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 Buraq itu, Jibrail A.S. terpandang pada seekor Buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail A.S. menghampiri Buraq itu lalu bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya Buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi rindu kepadanya dan aku tidak mau makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api kerinduan."
Berkata Jibrail A.S., "Aku akan mempertemukan engkau kepada orang yang engkau rindukan itu (Nabi Muhammad SAW)."
Kemudian Jibrail A.S. memakaikan pelana dan kekang kepada Buraq itu dan membawanya kepada Nabi Muhammad S.A.W.
Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah S.A.W dalam perjalanan Isra dan Mi’raj.
Wallahu'alam bi sawab…
Maha Suci Allah dengan segala ketentuan-Nya.

17 comments:

Unknown on July 20, 2009 at 5:30 AM said...

walaupun dongeng smoga mgarahkan kpd kbaikan :)

Unknown on July 20, 2009 at 9:41 AM said...

Subhanallah... btw aku pernah mendengar ttg crita ini dan aku tak bosan mendengarnya atau membacanya kembali. Semalam di mushola, pak ustadz bercerita. Seingat saya dan bila saya tdk salah, adapun cerita beliau bermaksud:

Ketika dalam perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa, Raulullah mencium bau wangi. Kemudian malaikat menjelaskan bahwa yang wangi tersebut berasal dari makam masyitoh.

Dulu, masyitoh merupakan penyisir rambut anak raja Firaun. Ketika sisirnya jatuh, masyitoh mengucap asma Allah. Lalu, puteri raja itupun marah dan mengadukan hal itu pada ayahnya.

Lalu Masyitoh di ancam dengan air/minyak (maaf saya lupa) yang mendidih. Kemudian suami beserta anaknya rela masuk ke dalam tempat tersebut. Dan waktu giliran Masyitoh akan masuk, anaknya yang berusia setahun berkata dengan maksud agar Ibunya tetap teguh membela agama yang HAK. Dan sebelum Beliau meninggal, Masyitoh meminta agar jenazah mereka dimakamkan menjadi 1.

Subhanallah... semoga Allah mengampuniku bila yang aku ceritakan ini terdapat kesalahan. btw aku fwd postingan kak han d blogku gpp??? kayakna boleh kan? hehehe...

Tisti Rabbani on July 20, 2009 at 9:55 AM said...

Subhanallah...
Semoga cerita ini dpt menjadi pencerahan bagi kita...
salam kenal..

ivan on July 20, 2009 at 10:13 AM said...

Subhanallah...
Postingnya bagus

nuranuraniku.blogspot.com on July 20, 2009 at 11:05 AM said...

salam sobat,,dengan membaca artikel ini ,,jadi merangkum inti artikel,,bahwa kita tetap bersyukur dengan rahmat ALLAH SWT.

Miawruu on July 20, 2009 at 1:19 PM said...

Wah...dapet ceritanya dr mana ni bang Han? keren, baru kali ini denger cerita yg ini. Di tunggu postingan yang berikutnya^^

dewi on July 20, 2009 at 2:50 PM said...

nice posting...dongeng ato tidak yang penting...indah bener nih story

rhe on July 20, 2009 at 3:14 PM said...

semoga aj yang membacanya dapat mengambil inti sari dari ne artikel ^_^

lina-happy family on July 20, 2009 at 3:45 PM said...

Baru baca kisah ini... Sudah pernah baca kisah Isra dan Mi'raj karya Agus Mustofa? Bagus banget karena ditelaah dengan pendekatan tafsir Al Qur'an dan fisika kuantum.

Bung Sigit on July 20, 2009 at 4:50 PM said...

alhamdulillah..saya diingatkan kembali tentang perjalanan Nabi..semangat

elzenz on July 20, 2009 at 7:01 PM said...

Alhamdulillah, Informasinya sangat bermanfaat untuk mengingatkan kita kembali dengan Suri Teladan kita.

Sesungguhnya di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semuanya sudah diatur dan direncanakan oleh Sang Maha Perencana dengan sebaik-baiknya Perencanaan. Smoga Allah selalu memberikan Rahmat dan Hidayahnya kepada kita semua, Amin

Terima kasih ya

Bayu The Maniac on July 20, 2009 at 10:49 PM said...

sori telat datengnya sob ..
sibuk ngerjain pr skolah ...
hehehe ...

apa iya bgitu kisahnya sob ???
aq baru tau nih ...
thanks yah infonya ...

ijin cop-pas buat tugas bhs indo ...
bleh ya ???

nova on July 21, 2009 at 12:56 PM said...

ass. wr.wb
kl menurutku langit tanpa bumi itu tidak indah, begitu juga sebaliknya
wss.wr.wb

linda on July 23, 2009 at 10:19 PM said...

nice post...cerita teladan yg benar atau tidaknya tetap membawa manfaat bagi yang membacanya...:)

Rie on July 24, 2009 at 2:58 PM said...

Begitu mulia kedudukan Rasulullah di mata bumi dan langit...Subhanallah, jadi rindu.

Unknown on July 27, 2009 at 2:27 PM said...

Allahu Akbar ...subhanallah...kisah yang perlu diberitahukan kepada anak-akita supaya anak kita menjadi muslim dan muslimah baik.

irwanto said...

setelah membaca kisah ini, aq bagaikan daun kering yang sangat merindukan embun pagi yang menetes di atas diri ku..y Allah aq sangat rindu kepada mahluk yang engkau ciptakan yang bernama Muhamad Saw itu..temukan lah diri ku pada beliau di surga yang engkau janjikan kepada seluruh hamba mu yang beriman..amin...

Post a Comment

 

BERHARAP MENEMUKAN CAHAYA TERANG Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet Blogger Templates © 2008