Wednesday, July 15, 2009

Kisah Pemuda yang Ber-ibu Bapakan Babi



Bismillahir Rahmanir Rahim


Awal aku mendengar kisahnya, aku langsung terharu disertakan merinding dan Insya Allah aku berkata jujur ketika disaat aku menulis artikel ini, akupun menangis setelah membacanya.

Aku salut pada kisah ini dimana seorang anak benar-benar berbakti terhadap ibu dan bapaknya.

Entah kenapa aku jadi teringat akan dosa-dosaku terhadap kedua orang tuaku. Yang suka membantah ketika mereka menyuruh untuk melakukan sesuatu dan melawan atau membangkang ketika mereka memarahi.

Ingin rasanya meminta maaf atas semua kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, melakukan hal yang terbaek lagi untuk kedua orang tuaku dan mendoakan mereka dengan ikhlas dan tulus semata-mata karena aku sayang, ingin berbakti/tidak ingin menjadi anak durhaka &  berharap mereka mendapat tempat yang terbaek suatu kelak disisi Allah SWT.


Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Musa.


Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh berbicara terus dengan Allah S.W.T setiap kali dia hendak bermunajat dan Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia akan berbicara dengan Allah. Nabi Musa sering bertanya dan Allah akan menjawab pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.


Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah. “Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti yang akan berjiran (orang yang dekat) dengan aku?”.

Allah pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu, kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawaban, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina dan berjalan hendak menuju tempat yang dimaksud oleh Allah. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat tujuan.


Dengan pertolongan beberapa orang penduduk di situ, beliau beruntung bertemu dengan orang tersebut.

Setelah memberi salam beliau dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.

Tuan rumah itu tidak terlebih dahulu melayani Nabi Musa. Dia masuk ke dalam kamar dan melakukan sesuatu di dalam. Sebentar kemudian dia keluar sambil membawa seekor babi betina yang besar. Babi itu dibawanya dengan hati-hati. Nabi Musa terkejut melihatnya. “Apa hal ini??”. kata Nabi Musa berbisik dalam hatinya penuh keheranan.


Babi itu dibersihkan dan dimandikannya dengan baik. Setelah itu, babi itu dilap sampai kering serta dipeluk, dicium kemudian dihantar semula ke dalam kamar. Tidak lama kemudian, dia keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga dimandikan dan dibersihkannya. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta dicium dengan penuh kasih sayang. Babi itu kemudian dihantar kembali ke kamar.

Selesai melakukan hal tersebut barulah pemuda itu melayani Nabi Musa.

Setelah berbincang-bincang, Nabi Musa pun bertanya atas kejadian yang dia lihat, “Wahai saudara! Apa agama kamu?”

“Aku agama Tauhid”, jawab pemuda itu yaitu agama Islam.

“Habis, mengapa kamu membela babi dengan sebegitunya? Kita tidak boleh berbuat demikian.” kata Nabi Musa.

“Wahai tuan hamba”, kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibu & bapak kandungku. Oleh karena mereka telah melakukan dosa yang teramat besar, Allah telah menukarkan rupa mereka menjadi babi yang bodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah itu soal lain. Itu urusannya dengan Allah. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua orang tuaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi. Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.”, sambung pemuda itu.

“Setiap hari aku berdoa kepada Allah agar mereka diampunkan atas dosa yang telah mereka perbuat. Aku bermohon supaya Allah menukarkan wajah mereka kembali menjadi manusia yang sebenar-benarnya, tetapi Allah masih belum mengabulkan doa-doaku.”, tambah pemuda itu lagi.


Maka ketika itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa:

“Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran (orang yang dekat) dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepada kedua orang tuanya. Ibu & bapaknya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia tetap berbakti juga. Oleh itu Kami (Allah) naikkan maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami (Allah)”


Allah juga berfirman lagi:
“Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang soleh disisi Kami (Allah), maka Kami (Allah) angkat doanya. Tempat kedua orang tuanya yang Kami (Allah) sediakan di dalam neraka telah Kami (Allah) pindahkan ke dalam syurga.”


Itulah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibu &bapak yang akan masuk ke dalam neraka pindah ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibu & bapaknya. Walaupun hingga ke peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan kedua orang tua kita mendapat tempat yang baik di akhirat kelak.

Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibu & bapak kita, itu bukan urusan kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga kita sewaktu kecil hingga dewasa.

Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah S.W.T supaya kedua ibu & bapak kita diampuni Allah S.W.T.

Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibu & bapaknya mendapat tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibu & bapak di alam kubur.


Arti sayang seorang anak kepada ibu dan bapaknya bukan melalui hantaran uang atau dengan apapun, yang setelah kita tumbuh besar kita membalas atas apa yang ibu dan bapak kita lakukan selama kita tumbuh menjadi dewasa dengan harta atau seolah-olah kita memberikan itu semua atas nama hutang budi, bukan itu. Tetapi sayang seorang anak pada kedua ibu bapaknya ialah dengan doanya yang ikhlas dan tulus supaya kedua ibu & bapaknya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah.


Semoga saja kita mendapatkan hikmah dibalik kisah ini dan menjadi golongan orang-orang yang berbakti terhadap ibu & bapak kita walau seburuk apapun mereka.

Karena berkat melalui mereka juga, kita bisa merasakan hidup didunia ini.

Kita juga mengetahuinya kalau melawan kedua orang tua kita sendiri merupakan dosa besar.

Harusnya kita bisa menyadari akan apa yang mereka lakukan terhadap kita dalam merawat kita sampai tumbuh seperti sekarang ini.

Tanpa kita sadaripun, kita pernah membuat mereka menangis, merasa malu atau merasa tidak beruntung menjadi anak dari seorang ibu & bapak yang sudah melahirkan dan merawat kita, tapi seharusnya kita tidak boleh punya pikiran seperti itu.


Sekali saja, apa kita pernah membayangkan dikala Ibu kita sedang mengandung dengan 9 bulan lamanya, dimana pada masa-masa itu untuk makan serba tidak enak, tidur serba salah, jalanpun kesusahan apalagi ketika dia melahirkan kita ke dunia ini dengan  merasakan sakit yang luar biasa & taruhannya dengan nyawa dia sendiri.Tapi itu semua tidak membuat dia mengeluh atau takut akan hal demikian, dia terus berjuang dalam menjaga janin yang dia kandung dan menyelamatkan bayi yang dia lahirkan, karena dia tahu dan menaruh harapan atas janin yang dia kandung & lahirkan.

Apa juga kita pernah membayangkan tentang Bapak kita?

Mungkin kita sama sekali tidak pernah membayangkan hal itu apalagi seorang Bapak tapi setidaknya sekali saja bayangkan. Disaat dia berkerja dengan penuh harapan & banting tulang. Dia rela melakukan pekerjaan apa saja agar anak & istrinya tetap berlangsung hidup & tidak kelaparan. Sepanas apapun terik matahari, sedingin apapun angin yang berhembus dan sederas apapun hujan yang turun. Dia tetap akan terus bekerja sampai dia tidak mampu lagi untuk bekerja.


Janganlah kita sampai hati membuat mereka menangis, melawan, membangkang atau membatah & janganlah pula kita sampai menjadi anak yang durhaka.

Karena jika ibu & bapak kita sudah merasakan kecewa atau sakit hati atas semua tingkah laku kita terhadap mereka, maka Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa kita & tempat kita kelak itu adalah tempat yang pantas yaitu Neraka.

Naudzubilahmindalik………

Semoga kita tergolong anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua kita.

Amin


11 comments:

NURA on July 15, 2009 at 1:54 PM said...

salam sobat ngeri membacanya,,semoga kita termasuk anak yang tidak mencelakakan orang tua kita ya,,,malahan sebaliknya jadi anak yang selalu mendoakan kedua orangtua kita.

fajardesign on July 15, 2009 at 3:28 PM said...

amiiin

Udik-Net on July 15, 2009 at 4:14 PM said...

semoga menjadi pelajaran buat kita semua..

Evi zens on July 15, 2009 at 4:16 PM said...

Amiin ...

Satriyo Katrox on July 15, 2009 at 4:45 PM said...

kisah yang begini kita ambil hikmahnya / pelajaran saja dalam kita menetukan langkah setiap kita dicoba...ditunggu komen baliknya sob http://satriyoku.blogspot.com

phiena-venus on July 15, 2009 at 5:05 PM said...

Amiin... Ma kasih udah diingatkan.

Unknown on July 15, 2009 at 8:50 PM said...

amal g ad guna kalo ortu blm ridha sm kita

Fanda on July 16, 2009 at 4:59 PM said...

Memang sebesar apapun cinta dan pengabdian kita pada orang tua, takkan pernah terbayar lunas pengorbanan mereka bagi kita ya?

Miawruu on July 17, 2009 at 1:12 PM said...

Nice posting again bro... Cuma masih penasaran, orangtuanya si pemuda itu bisa balik lagi ga jadi manusia pada akhirnya????

Tuan Raja on July 23, 2009 at 7:45 PM said...

Assalamu'alaikum..... kebetulan..... saya sedang cari artikel sejarah untuk blog saya "Raja Salahuddin" boleh di ambil ga artikelnya untuk di posting..... tank's

Unknown on July 27, 2009 at 2:55 PM said...

Aku terus mendengarkan sewaktu takziah Doa anak yang sholeh akan menyelamatkan kedua orang tua kita dari Azab kubur dan azab api neraka

Post a Comment

 

BERHARAP MENEMUKAN CAHAYA TERANG Blak Magik is Designed by productive dreams for smashing magazine Bloggerized by Ipiet Blogger Templates © 2008